Pemuda Yang Tertidur
- Penaaziziah
- Jul 31, 2018
- 1 min read
Terkadang aku bertanya pada waktu yang selalu mengisi hari
Pada pikiran yang selalu memupuk sejuta angan
Pada jiwa yang memiliki ketangguhan besar
Juga, pada pundak yang dianugrahi kekuatan yang luar biasa
Benarkah adanya kehadiran seorang pemuda?
Kau terlihat begitu menarik, menawan bahkan bisa dibilang sengat bernilai
Namun faktanya kau belum mampu menampakan jati dirimu yang sesungguhnya
Jiwa tangguhmu tidak kau tampakan ketika waktu itu tiba
Bolehkah aku bertanya kepada seorang pemuda?
Mengapa hanya kakek tua saja yang sanggup melangkahkan kaki
Memanggil setiap seruan Tuhan nya untuk dikumandangkan
Menghempaskan sejadah tua demi memenuhi kerinduan hebatnya
Menjadi Imam bahkan Makmum dalam setiap waktunya
Bolehkah aku berkata kepada seorang pemuda?
Setiap langkah kakek tua itu lebih aku banggakan dari pada jiwa tangguhmu yang kuat akarnya
Kumandang adzan yang terbata-bata lebih aku rindukan dari pada sejuta karya yang kau torehkan
Sajadah tua nan rapuh lebih aku cintai dari pada parasmu yang memikat nan mempeson

Bolehkan aku berkata kepada seorang pemuda?
Kau boleh bebas melangkahkah kakimu, mengibarkan sayapmu
menghabiskan waktumu dan mengukir setiap warna cerita indahmu
Menggapai setiap impian dan angan-angan dalam dirimu
Namun bagaimana jika waktu itu datang begitu cepat ?
Memanggilmu untuk sejenak meninggalkan dunia
Berhenti melangkahkan kaki pada arah yang ramai
Jangan biarkan tempat mulia itu sunyi oleh sejadah tanpa goresan sujudmu
Jadilah makmum bahkan imam dengan berdiri gagah menunjukan bahwa inilah aku, seorang pemuda
Jadilah pemuda cerdas, tangguh dengan kesalihan yang luar biasa
Menjadi pemimpin masa depan bukan pemimpi yang hanya memupuk angan semata
Bolehkah aku memberitahumu wahai pemuda?
jangan salahkan jika ada wanita terpana oleh kesungguhanmu
Dalam caramu mencintai Rabb mu
By ; Penaaziziah
#Bukanpuisi-II
Comments